Pertemuan Aku dengan Kopi

Romantisme yang Utuh: Kopi, Senja, Ombak, dan Kamu

Ini kisah tentang pertemuanku dengan satu dari sekian banyak hal yang kusuka. Teman-temanku bilang aku adalah pecinta kopi. Setelah kurang lebih tiga orang yang mengatakannya, aku baru menyadari bahwa aku memang cukup dalam menyukai kopi. Tak sedikit dari mereka yang berhasil kuracuni untuk ikutan doyan ngopi, meskipun banyak juga yang mengeluh dan menyayangkan diri mereka karena tubuh tak mengijinkan menikmati pahitnya.

Bagiku kopi adalah candu. Pahit? Memang. Tapi darinya aku mendapat banyak pelajaran, salah satunya justru datang dari rasa pahit itu sendiri. Sebagaimana otot kita terbiasa dengan beban berat jika sering mengangkatnya, begitu pula kita akan terbiasa dengan pahitnya kopi jika sering mengkonsumsinya. Banyak hal dalam hidup ini yang menggunakan konsep bernama resiliensi ini. Pasti banyak dari kamu yang setuju kalau kopi sangat cocok dipadukan dengan senja. Apalagi untuk menemani deep talk bersama pasangan dan diiringi deru ombak lautan. Kombinasi dari kesukaan-kesukaanku ini adalah hal yang super romantic.

Lalu sebenarnya sejak kapan aku jatuh cinta?

Tahun 2019 lalu, aku KKN ke Pakpak Bharat, salah satu kabupaten di Sumatera Utara. Kamu mungkin asing dengan nama ini seperti yang kupikirkan dulu. Fakfak di ujung timur lebih familiar ketimbang Pakpak Bharat di ujung barat Nusantara.  Salah satu program kerja waktu itu adalah nonton bareng warga. Sebagai panitia yang baik dan bertanggung jawab, aku dan teman-teman menyiapkan kopi. Sejujurnya aku tidak tahu jenis kopi yang kusajikan. Yang aku tahu pasti ini bukan kopi dengan brand yang kukenal sebelumnya. Saat aku mencoba, aromanya dan rasanya berbeda dengan kopi yang pernah kucoba. Sebelum Kembali ke Jogja, aku dan tim memilih untuk extend menghabiskan beberapa hari menikmati keindahan Danau Toba. Di perjalanan menuju Parapat, kami singgah sejenak untuk beli kopi Sidikalang. Fun fact, aku tidur di bus dan titip saja ke temanku yang bahkan aku lupa siapa. Saat kucoba, ternyata kopi ini memiliki aroma dan rasa yang berbeda dengan yang kucoba di acara bersama warga. Dari banyak perbedaan yang pernah kutemui, aku lebih sering mencicipi berbagai jenis kopi dan baru menyadari bahwa setiap jenis kopi memiliki keunikan masing-masing. Meskipun demikian, aku tidak pandai mengingatnya. Bahkan, nikmat kopi Muria khas kota tempatku tinggal baru kurasakan 3 tahun terakhir.

Film Filosofi Kopi

Kamu tahu film Filosofi Kopi, kan? Awalnya aku tidak berniat menontonnya, namun malah menamatkan kedua season-nya hanya dalam satu kali menonton, sekitar tahun 2019. Hanya ingin mencari film-film Indonesia yang ada di youtube dan ketemu season 1. Kemudian aku lanjutkan dengan berselancar di internet untuk menemukan yang kedua. Dari film ini aku semakin menyukai romantisme filosofi di balik penyajian kopi. Bahkan aku sampai mencari tahu bagaimana proses kopi dibuat, meskipun yang kuingat hanya sebatas espresso yang bisa diturunkan jadi americano, café latte dan cappuccino.

Personally, aku tidak mendeklarasikan diri sebagai orang yang paling tahu tentang dunia perkopian. Aku tidak se-passionate El (Julie Estelle di Filosofi Kopi) dalam mengenal kopi. Aku tidak bisa meracik kopi layaknya barista di balik bar. Aku hanya penikmat, pecinta dan pecandu. Pada suatu masa, untuk mengenal lebih tentang kopi aku pernah berburu coffee shop di Kota Istimewa Jogja yang makin hari makin banyak pilihan konsep, vibe, dan menu yang ditawarkan. Sampai detik ini, caramel macchiato milik Hagia Coffee masih menempati peringkat tertinggi dalam perjalanan perkopianku. Kali terakhir aku sana, Hagia masih dalam renovasi. Semoga setelah selesai aku bisa kembali ke sana dan menuliskan ceritaku tentangnya untuk kamu, juga tempat lain yang pernah kusinggahi.

 

 

Share this:

ABOUT THE AUTHOR

Hello We are OddThemes, Our name came from the fact that we are UNIQUE. We specialize in designing premium looking fully customizable highly responsive blogger templates. We at OddThemes do carry a philosophy that: Nothing Is Impossible

2 comments:

  1. Terima kasih sharing...sebagai sesama penggemar kopi (aku peminum fanatik kopi hitam tanpa gula) info ini bermanfaat sekali...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah, senangnya ada pecinta kopi hitam yang baca tulisanku. Sama-sama kak, semoga bermanfaat :)

      Hapus